Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai target yang diinginkan. Apalagi kondisi ekonomi dunia yang masih lambat memaksa pemerintah untuk melakukan reformasi struktural.
"Pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan hingga ke-11. Saya pikir itu bagus untuk mendorong perekonomian," ujar Ndiame di Kantor Bank Dunia, Gedung BEI, Jakarta, Senin (11/4/2016).
Namun begitu, lanjut Ndiame, pelaksanaan paket kebijakan harus diikuti oleh partisipasi sektor swasta. Hal ini bisa dilakukan dengan membantu investasi di sektor infrastruktur seperti yang dicanangkan pemerintah.
"Kalau tidak didukung oleh sektor swasta, (paket kebijakan ekonomi) kurang bisa membantu pertumbuhan ekonomi dan recovery untuk ekonomi akan tetap lambat," jelas dia.
Sementara itu, Wakil Presiden terpilih Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik, Victoria Kwakwa mengatakan, perekonomian di kawasan Asia Pasifik terbantu oleh kebijakan makroekonomi yang cermat, termasuk usaha meningkatkan pendapatan domestik di beberapa negara eksportir komoditas.
Namun, dirinya menambahkan, guna mempertahankan pertumbuhan di tengah-tengah situasi dunia yang menantang diperlukan kemajuan berkala dalam reformasi struktural.
"Di tengah-tengah situasi yang menantang, pertumbuhan ekonomi di negara-negara berpenghasilan tinggi melambat dan perlambatan merata di negara-negara berkembang. Perdagangan dunia melemah, harga komoditas tetap rendah, dan pasar keuangan kurang stabil," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
