Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan capaian realisasi investasi ini bukan seperti yang diharapkan. Pada kuartal II-2020 BKPM sebenarnya menargetkan investasi masuk sebesar Rp200 triliun. Namun realisasi tidak tercapai karena tekanan pandemi covid-19.
"Karena kondisi covid, itu sangat berat harus kami akui bahwa kuartal II ini adalah periode yang sangat berat. Kami bekerja maksimal, kami datangi satu per satu perusahaan, kami tanyakan pada mereka apa masalahnya," katanya dalam video conference di Jakarta, Rabu, 22 Juli 2020.
BKPM mencatat penyerapan tenaga kerja pada kuartal II tahun ini mencapai 263.109 orang dari 34.658 proyek investasi. Menurut Bahlil, BKPM akan terus memantau realisasi investasi. BKPM ingin memastikan rencana investasi yang sudah disetujui bisa direalisasikan.
"Sekarang di BKPM baik deputi direktur itu sudah kaya staf, turun ke lapangan untuk memastikan realisasi investasi, baik yang baru mau datang atau teman-teman yang sudah datang yang mau ekspansi," jelas dia.
Realisasi investasi di kuartal II 2020 terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp94,3 triliun atau 49,1 persen dari total investasi. Untuk Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp97,6 triliun atau sekitar 50,9 persen.
"Karena Januari-Februari-Maret itu dunia internasional shock karena Tiongkok dan negara lain tengah menghadapi puncaknya pandemi. Dan di Indonesia belum mengizinkan impor barang modal karena semua pelabuhan tutup dan tenaga kerja asing belum diizinkan sehingga mandek," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
