Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan target pertumbuhan ekonomi tahun depan sudah mempertimbangkan berbagai ketidakpastian. Walau lebih tinggi dari yang diajukan, pemerintah tetap optimistis target tersebut bisa dicapai.
"Pemerintah setuju dengan asesmen Banggar bahwa target 5,2 persen itu sudah mencerminkan ketidakpastian. Tapi ini ikhtiar bersama-sama bahwa kita bisa mencapai 5,3 persen di 2022," kata dia dalam rapat dengan Banggar DPR, Rabu, 8 September 2021.
Menurutnya, ketidakpastian ekonomi sudah dihadapi pemerintah sejak 2020 hingga 2021. Febrio mengklaim ketidakpastian tersebut bsia ditangai sehingga ekonomi Indonesia tahun ini masih bisa bertahan, bahkan mengalami pertumbuhan.
"2021 kita bisa survive, dan bahkan lebih dari survive. Ekonomi kita bisa tumbuh 7,1 persen di kuartal II. Di semester I sebesar 3,1 persen, dan saat ini kita masih masih positif yakin di atas 3,7 persen untuk keseluruhan 2021," ungkapnya.
Febrio menambahkan kondisi pada 2021 menjadi bukti bahwa ekonomi tidak hanya berbalik arah (rebound) tetapi bisa tumbuh berkat kerja keras bersama. Apalagi pemerintah akan tetap melakukan reformasi struktural agar ekonomi bisa tumbuh dalam jangka panjang.
"Dengan logika yang sama, 2022 ketidakpastian kita hadapi dan antisipasi akan tetapi transformasi, reformasi struktural terus kita lakukan. Perbaikan iklim usaha terus kita lakukan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
