Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara mengatakan dengan banyaknya momentum di semester II maka diyakni pertumbuhan ekonomi Indonesia di periode tersebut akan lebih tinggi dibandingkan dengan semester I yang sebesar 5,1 persen.
"Melihat jejak rekamnya maka di semester II akan tumbuh lebih tinggi dari semester I," kata Suahasil, di Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Juli 2018.
Suahasil mengatakan untuk bisa mencapai angka tersebut, pertumbuhan konsumsi minimal harus berada di level 5,1 persen. Selain itu, pertumbuhan investasi yang terekam dalam Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) pada semester I yang sebesar delapan persen minimal perlu dipertahankan.
Suahasil yakin investasi akan terus tumbuh sejalan dengan upaya pemerintah yang telah memberikan berbagai suntikan insentif fiskal seperti tax holiday, tax allowance, dan lain sebagainya. Di sisi lain, impor juga tumbuh namun ini bisa diartikan ekonomi makin bergerak.
Menurunnya bila impor tumbuh berarti ada invetasi. "Terutama impor bahan mentah yang menandakan perusahaan berproduksi," kata dia.
Selain itu, pelemahan kurs juga memberi nilai positif bagi ekspor. Meski di saat yang sama tentu akan meningkatkan impor. Maka, lanjut dia, perlu diwaspadai terhadap defisit neraca transaksi berjalan agar perekonomian menjadi seimbang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
