Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana untuk menerbitkan sebanyak enam seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel pada tahun ini. Penerbitan SBN ini dilakukan secara konvensional maupun syariah serta dapat diperdagangkan atau tidak dapat diperdagangkan.
"Tahun ini kita akan menerbitkan enam kali SBN ritel baik yang konvensional maupun syariah berbasis sukuk," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman dalam video conference, Senin, 24 Januari 2022.
Meski begitu, ia mengakui ada banyak pilihan instrumen investasi yang bisa dilirik oleh para investor. Oleh karena itu, tugas pemerintah bersama dengan mitra distribusi adalah menjelaskan mengenai fitur-fitur yang ada di instrumen tersebut, sehingga bisa lebih menarik minat investor ritel.
"Investor punya uang, dia bisa beli mulai dari properti, tanah, emas, reksadana, RDPT, menabung di bank, di deposito, bahkan sekarang ada kripto aset, begitu banyak pilihan yang bisa dipilih oleh para investor. Masing-masing instrumen punya karakteristik, tugas kita adalah bagaimana kita bisa menerangkan, mengedukasi, sosialisasi kepada investor," ungkapnya.
Hari ini DJPPR Kemenkeu resmi menerbitkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI021 dengan tingkat kupon tetap (fix rate) sebesar 4,90 persen dengan penjualan instrumen dilakukan secara online (e-SBN). Pemesanan ORI021 bisa dilakukan mulai dari Rp1 juta sampai Rp2 miliar sampai dengan 17 Februari 2022.
Luky menjelaskan ORI021 merupakan SBN ritel konvensional yang sifatnya tradeable dengan tenor tiga tahun. Selain itu, pemerintah menjamin investasi di ORI021 ini aman karena dijamin oleh Undang-Undang (UU). Dengan sistem full online, maka investor bisa melakukan pemesanan dan pembayaran dimanapun dan kapanpun.
"Kalau kita lihat ORI021 ini insyaallah aman, karena ini produk pemerintah dijamin oleh UU, insyaallah kita enggak akan default. Kedua, kita sudah memasarkan ORI ini, seluruh SBN ritel ini menggunakan platform online. Jadi 24/7 calon investor bisa membeli ORI021 ini melalui gadgetnya," pungkas dia.
"Tahun ini kita akan menerbitkan enam kali SBN ritel baik yang konvensional maupun syariah berbasis sukuk," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman dalam video conference, Senin, 24 Januari 2022.
Meski begitu, ia mengakui ada banyak pilihan instrumen investasi yang bisa dilirik oleh para investor. Oleh karena itu, tugas pemerintah bersama dengan mitra distribusi adalah menjelaskan mengenai fitur-fitur yang ada di instrumen tersebut, sehingga bisa lebih menarik minat investor ritel.
"Investor punya uang, dia bisa beli mulai dari properti, tanah, emas, reksadana, RDPT, menabung di bank, di deposito, bahkan sekarang ada kripto aset, begitu banyak pilihan yang bisa dipilih oleh para investor. Masing-masing instrumen punya karakteristik, tugas kita adalah bagaimana kita bisa menerangkan, mengedukasi, sosialisasi kepada investor," ungkapnya.
Hari ini DJPPR Kemenkeu resmi menerbitkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI021 dengan tingkat kupon tetap (fix rate) sebesar 4,90 persen dengan penjualan instrumen dilakukan secara online (e-SBN). Pemesanan ORI021 bisa dilakukan mulai dari Rp1 juta sampai Rp2 miliar sampai dengan 17 Februari 2022.
Luky menjelaskan ORI021 merupakan SBN ritel konvensional yang sifatnya tradeable dengan tenor tiga tahun. Selain itu, pemerintah menjamin investasi di ORI021 ini aman karena dijamin oleh Undang-Undang (UU). Dengan sistem full online, maka investor bisa melakukan pemesanan dan pembayaran dimanapun dan kapanpun.
"Kalau kita lihat ORI021 ini insyaallah aman, karena ini produk pemerintah dijamin oleh UU, insyaallah kita enggak akan default. Kedua, kita sudah memasarkan ORI ini, seluruh SBN ritel ini menggunakan platform online. Jadi 24/7 calon investor bisa membeli ORI021 ini melalui gadgetnya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
