Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu mengatakan pemulihan ekonomi di kawasan Asia Timur lebih cepat dibanding kawasan lainnya. Hal ini karena pandemi lebih awal dialami oleh Tiongkok dan Asia Timur.
"Sehingga pemulihan kembali dari aspek kesehatan lebih cepat dialami," kata Mari dalam international conference on covid-19 pandemic yang digelar secara daring, Kamis, 26 Februari 2021.
Ia menjelaskan pemulihan di kawasan Asia Timur akan menciptakan permintaan global yang nantinya berpengaruh positif bagi pertumbuhan ekonomi dunia. Adapun prospek pemulihan ekonomi di kawasan Asia Timur saat resesi tahun lalu lebih baik ketimbang kawasan lainnya.
Tercatat pertumbuhan ekonomi Asia Timur masih tumbuh positif 0,9 persen saat dunia mengalami resesi minus 0,4 persen. Lebih lanjut, perekonomian kawasan Asia Timur juga sangat dipengaruhi oleh Tiongkok yang tahun lalu masih tumbuh dua persen.
"Namun kontraksi ini lebih rendah dibanding Latin Amerika yang -6,7 persen, Asia Selatan -6,9 persen," tutur Mari.
Ia menambahkan ekonomi dunia diperkirakan akan tumbuh di kisaran empat persen. Namun, kawasan Asia Timur akan tubuh paling tinggi yakni mencapai 7,4 persen dengan peran Tiongkok yang sangat besar, yang diperkirakan tumbuh 7,9 persen.
"Tanpa Tiongkok, kawasan Asia Timur akan tumbuh 5,1 persen," pungkas Mari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
