Ia menjelaskan pada 5 Juli lalu pemerintah hanya melakukan realokasi anggaran sejumlah program PEN sehingga alokasinya masih sama. Namun saat ini, Presiden Joko Widodo telah menyetujui adanya penambahan anggaran PEN 2021.
"Jadi dana PEN dan penanganan covid naik dari Rp699,43 triliun menjadi Rp744,75 triliun," kata Sri Mulyani dalam video conference di Jakarta, Sabtu malam, 17 Juli 2021.
Untuk perlindungan sosial, anggarannya ditambah dari Rp153,86 triliun menjadi Rp187,84 triliun. Anggaran kesehatan juga naik dari Rp193,93 triliun menjadi Rp214,95 triliun. Sedangkan dukungan UMKM turun dari Rp171,77 triliun menjadi Rp161,20 triliun.
"Yang lain masih relatif sama. Untuk insentif usaha Rp62,83 triliun. Dukungan UMKM sedikit turun karena lebih pada kredit untuk penjaminan kredit modal kerja, tapi bukan tadi yang pemberian bantuan tunai. Dan program prioritas lainnya masih tetap Rp117,94 triliun," ungkapnya.
Dengan kenaikan ini, Sri Mulyani menambahkan, kebutuhan tambahan anggarannya adalah Rp55,21 triliun. Pemerintah menurut dia, akan kembali melakukan refocusing anggaran untuk menambal kebutuhan anggaran PEN ini.
"Kami akan melakukan refocusing lagi untuk terus meneliti dan menyisir anggaran-anggaran baik di kementerian/lembaga maupun daerah supaya semuanya ditujukan prioritasnya sekarang adalah membantu rakyat, menangani covid, dan untuk membantu agar dunia usaha pulih kembali," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
