Ilustrasi pembangunan infrastruktur - - Foto: MI/ Panca Syurkani
Ilustrasi pembangunan infrastruktur - - Foto: MI/ Panca Syurkani

Sederet Infrastuktur Dibangun dari Hasil Investasi Sukuk Negara, Apa Saja?

Eko Nordiansyah • 01 Maret 2022 11:54
Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memiliki beberapa inovasi untuk membiayai pembangunan infrastruktur. Salah melalui penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau dikenal dengan sukuk negara.
 
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan penggunaan dana sukuk dalam infrastruktur di bidang pendidikan akan mencetak lebih banyak sumber daya manusia yang unggul.
 
"SBSN ini memiliki berbagai instrumen yang salah satunya sukuk ritel. Hasil investasi dari Sukuk ritel negara ini antara lain difokuskan pada pembangunan sarana pendidikan yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia," kata Lucky dilansir dari laman resmi Kemenkeu, Selasa, 1 Maret 2022.

Luky memaparkan beberapa pembangunan infrastruktur dan sarana pendidikan yang sudah dibangun dari hasil investasi sukuk negara yakni di Papua, ada pembangunan Pusat Konservasi Sanctuary Hiu Paus Taman Nasional Teluk Cendrawasih di Kabupaten Nabire Provinsi Papua yang menggunakan dana dari sukuk.
 
"Pembangunan sarana pendidikan ini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Biosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dilakukan pada 2019 sampai dengan 2021," ungkapnya.
 
Selanjutnya, pembangunan jembatan Holtekamp atau Youtefa yang berada di Kota Jayapura Provinsi Papua. Di Sulawesi, infrastruktur yang dibangun dari hasil investasi sukuk, yaitu Gedung Perpustakaan Universitas Sulawesi Barat di Kabupaten Majene Sulawesi Barat dan pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Tomia dan Binongko.
 
"Di Kalimantan terdapat pembangunan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) di Kota Balikpapan Kalimantan Timur, dan ada pula pembangunan Jalan Nasional Wilayah Dua Kalimantan Timur Sambeta-Santan-Bontang-Sangatta. Keberadaan jalan nasional ini tentu saja dapat mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di kawasan tersebut termasuk kemudahan akses pendidikan," ujar dia.
 
Di Jawa dan Bali, ada pembangunan Technopark Geonomik Biodiversitas Tropika dan Lingkungan Nasional Terintegrasi di Cibinong Bogor Jawa Barat oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pembangunan Groundsill di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur untuk memperkuat Bendung Gerak Bojonegoro dan menanggulangi kerusakan di hilir.
 
"Setelah itu, di pulau Bali terdapat pembangunan Bendungan Tukad Mati yang dibangun oleh Kementerian PUPR yang berguna untuk mengurangi resiko bencana banjir di Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Kuta, Seminyak dan Jalan Legian, sekaligus menjadi pusat kegiatan pariwisata internasional," lanjut Luky.
 
Di Sumatra ada pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi U2 Universitas Teuku Umar, gedung UIN Ar-Raniry Banda Aceh, jalan Kereta Api Layang di perkotaan Medan tahap 1, Gedung Kuliah Umum I dan Gedung Laboratorium Teknik I di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) di Kabupaten Lampung Selatan, dan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Sukaraja) di Kabupaten Lampung Selatan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan