"Target kita hingga akhir tahun nanti, sekitar Rp28,6 triliun (83,5 persen) dan kami optimistis ini bisa tercapai," ucap Yoyok saat dihubungi Medcom.id, Minggu, 24 Desember 2017.
Yoyok menuturkan, adapun penerimaan pajak paling besar diterima oleh DJP 1 Jabar dari sektor Industri Pengolahan.
"Selain itu penerimaan pajak juga diperoleh dari sektor Konstruksi, perdagangan yang tumbuh positif, kecuali sektor keuangan," bebernya.
Selanjutnya, Yoyok menerangkan untuk program akhir 2017 pihaknya mengoptimalisasi pengamanan penerimaan pajak melalui pelayanan pembuatan. Kode biling secara online dan pembukaan layanan pembayaran pajak, pada 30 Desember 2017.
"Selain itu, kita juga memantau setoran pajak dari bendaharawan pemerintah menjelang akhir tahun anggaran," tandasnya.
Sementara itu, saat ditanya mengenai Menteri Keuangan telah mengultimatum, apabila target pajak tidak tercapai maka akan ada pemangkasan gaji pegawai pajak, Yoyok menjawab target pajak merupakan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh pihaknya.
"Jikapun kami harus dipangkas tunjangannya karena target tak tercapai, kami menerima hal itu sebagai bagian dari tanggung jawab," tandasnya.
Yoyok mengakui, tunjangan karyawan di DJP 1 Jabar memang dihitung berdasarkan pencapaian penerimaan pajak.
"Terkait sistem remunerasi bagi pegawai ditjen pajak, dapat kami sampaikan bahwa memang tunjangan kami dihitung berdasarkan capaian penerimaan pajak. Oleh karenanya kami selalu berusaha bekerja sebaik-baiknya, " pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
