Ekonom ADB untuk Indonesia Emma Allen menjelaskan revisi pertumbuhan ekonomi mempertimbangkan situasi terkini, yang terdampak pandemi covid-19.
“Sekarang diproyeksikan untuk pulih pada tingkat yang lebih lambat dari yang kami publikasikan pada September. Ekonomi Indonesia akan terkontraksi 2,2 persen pada tahun ini,” ujarnya mengutip Mediaindonesia.com, Kamis, 10 Desember 2020.
Ia menambahkan pemulihan ekonomi Indonesia berjalan lambat dan tidak sesuai dengan ekspektasi ADB. Hal itu dipicu pembalikan tiga kontributor perekonomian Indonesia, yakni konsumsi, investasi dan perdagangan.
“Karena penurunan sebelumnya untuk seluruh basis, seperti investasi, konsumsi dan perdagangan, ekonomi terkontraksi sebesar dua persen dari tahun ke tahun dalam tiga kuartal pertama 2020. Itu dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019,” imbuh Emma.
Selain itu, ADB juga mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021. Sebelumnya, ADB memproyeksikan ekonomi Indonesia akan melejit di angka 5,3 persen. Namun, perkiraan itu diubah mengikuti revisi pertumbuhan ekonomi tahun ini, yakni 4,5 persen pada 2021.
Meski demikian, ADB memperkirakan ada perbaikan pada sisi konsumsi swasta pada tahun depan yang akan dipengaruhi oleh percepatan penanganan pandemi covid-19.
"Penanganan pandemi menjadi kunci untuk memperbaiki kepercayaan masyarakat dan investor," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
