Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan dari laporan tersebut nantinya bisa dilihat perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam APBN 2018 seiring dinamika perkembangan ekonomi di dunia dan kemudian akan melaporkannya pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Dari situ kita akan lihat pelaksanaan APBN 2018 dengan adanya perubahan-perubahan itu," kata Ani, sapaan akrabnya, di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Selasa malam, 8 Mei 2018.
Sebelumnya, Ani menyampaikan, tambahan anggaran untuk subsidi solar tak melebihi kisaran Rp4 triliun hingga Rp5 triliun. Tentunya tambahan itu sudah melalui pembahasan dan pertimbangan secara matang. "Kalau tidak salah waktu itu kita hitung Rp4,1 triliun," kata Ani.
Dirinya menjelaskan subsidi untuk solar akan dinaikkan dari sebelumnya Rp500 per liter dalam APBN 2018 menjadi Rp1.000 per liter dengan volume konsumsi tetap sebesar 16,3 juta kilo liter. Kebijakan tersebut diambil guna menyikapi situasi kenaikan harga minyak dunia tanpa harus memberikan beban berlebih pada masyarakat
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menilai sikap tersebut menjadi penting dilakukan lantaran pemerintah menganggap daya beli masyarakat harus dijaga karena merupakan motor penggerak ekonomi. Dengan menekan beban tersebut diharapkan daya beli masyarakat bisa tumbuh optimal tanpa ada gangguan yang berarti.
Sebagai informasi, dalam pembahasan APBN 2018, pemerintah dan DPR RI telah mematok jumlah volume solar yang kemudian digunakan untuk menentukan besaran subsidi yang diberikan setiap liternya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
