Dibentuk pada 1999, G20 hadir sebagai tanggapan terhadap krisis keuangan Asia. Hampir 10 tahun kemudian, G20 berevolusi dalam menangani krisis keuangan global, dengan memberikan tindakan yang tepat waktu dan efektif untuk menjaga stabilitas keuangan internasional.
"Meskipun kita menghadapi situasi yang sulit, saya tetap optimis tentang kemampuan kita untuk menghadapi tantangan ini. Karena kita sebagai G20 memiliki warisan yang kuat sebagai forum untuk mengatasi krisis ekonomi global," kata dia dalam pembukaan 1st FMCBG Meeting, Kamis, 17 Februari 2022.
Sri Mulyani mengatakan Indonesia beruntung sebagai tuan rumah Presidensi G20 dengan mengusung tema yang sangat relevan khususnya mengelola situasi global di tengah ketidakpastian.
"Tema tahun ini adalah bagaimana kita bisa pulih lebih kuat. Dengan semua ancaman ini mengintai secara bersamaan, hanya ada jalan ke depan. Kami tidak dapat pulih lebih kuat kecuali kita pulih bersama," ungkapnya.
Ia menambahkan saat ini dunia juga menghadapi berbagai jenis krisis. Setelah membuat langkah besar dalam menangani fase awal pandemi, saat ini fokusnya adalah mengakhiri pandemi untuk semua, dan menangani akibatnya secara efektif.
"Untuk dapat 'pulih bersama, pulih lebih kuat', kita perlu mendorong produktivitas, meningkatkan ketahanan dan stabilitas, serta memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Dan saya percaya bahwa forum ini dapat mencapainya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
