“Itu bisa terwujud jika prasyaratnya terpenuhi, kalau bonus demografi bisa kita konversi menjadi investasi demografi yang menghasilkan dividen 2045, bukan berubah menjadi kutukan demografi,” kata Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Kemenkeu Yustinus Prastowo dalam seminar UangKita Talks di Universitas Hasanudin, dilansir Antara, Jumat, 6 Oktober 2023.
Seperti diketahui, per 2022, Indonesia masih menduduki peringkat ke-16 PDB di dunia berdasarkan acuan dolar AS. Yustinus mengatakan bonus demografi yang tengah dirasakan Indonesia harus benar-benar dimanfaatkan secara efektif.
Sekitar 70 persen warga negara Indonesia saat ini berusia produktif, sehingga dependensi rasio ekonomi semakin rendah.
Baca juga: Pengertian Bonus Demografi, Berikut Dampak Positif dan Negatifnya |
Bonus demografi adalah
Adapun bonus demografi merupakan fenomena saat sebuah negara mempunyai jumlah penduduk usia produktif pada rentang usia 15 hingga 64 tahun yang lebih banyak dari penduduk yang tidak produktif.Lebih lanjut, Yustinus juga memprediksi kontribusi industri manufaktur terhadap PDB juga akan meningkat dari yang sebelumnya 20,5 persen, menjadi 26 persen pada 2045.
Menurut Yustinus, saat ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk memainkan perannya dalam kancah perekonomian internasional, khususnya di kawasan Asia.
Ia memberikan contoh Tiongkok yang tengah mengalami kontraksi dalam perekonomiannya. Ekonomi Tiongkok diprediksi akan turun secara signifikan dalam jangka panjang, dan hal tersebut akan berdampak terhadap ekonomi negara-negara yang bermitra dengan Tiongkok termasuk Indonesia.
Begitu juga dengan yang terjadi di Amerika Serikat (AS) saat ini yang mengalami perlambatan ekonomi. Momentum itu perlu dimanfaatkan Indonesia untuk memperluas jangkauan perekonomiannya di kawasan.
"Artinya apa? Akan terjadi perebutan pasar yang lebih keras di Asia dan Asia Tenggara ini, lalu kita mau di mana Indonesia ini, kemudian kita bisa lebih strategis mengoptimalkan sumber daya kita untuk bisa ber-partner, bermitra dengan semakin banyak negara,” ujar Yustinus.
PDB nominal Indonesia capai USD9,8 triliun
Pada lain kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menargetkan PDB Nominal Indonesia mencapai USD9,8 triliun pada 2024, dengan Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita USD30.300.Baca juga: Ini Penjelasan Produk Domestik Bruto Beserta Manfaat dan Komponennya |
Oleh karena itu, menurutnya pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News