"Oke enggak apa-apa. Itu kan dari LSM saja," ujarnya usai menghadiri Musrenbangnas 2015, di Hotel Bidakara Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (29/4/2015).
Dia menambahkan, menjadi hal yang sah jika pihak lain menilai kinerja para menteri, sebab menteri akan menilai dirinya memiliki performa baik. Selain itu, reshuffle kabinet merupakan hak prerogratif Presiden, termasuk evaluasi kinerja para menteri.
"Evaluasi enggak tahu, itu hak prerogratif presiden yang bikin kabinet. Kinerjanya yang menilai pihak lain, menterinya enggak bisa lihat diri sendiri, kalau melihat diri sendiri mah bilangnya perform. Biar Presiden menilai," jelas dia.
Sebelumnya, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) meminta Presiden Jokowi tidak ragu me-reshuffle menteri Kabinet Kerja yang tidak bisa mewujudkan program NawaCita.
"Ini urgent dan harus segera dilakukan presiden. Sebab kalau tidak, negara akan terus dirugikan dari penunjukkan langsung proyek-proyek pembangunan infrastruktur, utamanya infrastruktur energi," ujar Sekertaris Jendral FITRA, Yenny Sucipto, beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
