Hal ini dibuktikan dengan diluncurkannya program perlindungan sosial dan program keluarga produktif melalui Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar pada Senin 3 November 2014 kemarin.
Seperti diketahui, selama ini subsidi yang salah sasaran lebih banyak di nikmati oleh orang-orang dengan kategori tingkat pendapatan yang mencukupi. Sementara, yang seharusnya menjadi sasaran subsidi malah tak mendapat haknya. Artinya yang kaya semakin kaya, yang miskin tambah miskin.
"Bisa dibilang begitu, pengalihan subsidi orang. Selama ini yang disubsidi barangnya premium dan solar, itu tak tepat. Yang menikmati 61 persen orang kaya atau kelas menengah yang pendapatannya cukup baik. Yang menjadi sasaran tidak lebih dari 9-10 persen," ucap Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Ryan Kiryanto, saat dihubungi Metrotvnews.com, Selasa (4/11/2014).
Ryan menilai, dengan dialihkannya subsidi pada orang maka akan sesuai dengan target sasaran. "Sekarang diubah subsidi benar-benar untuk orang. Jadi yang punya mobil banyak, mobil bagus enggak akan dapat kartu itu," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Ruddy Gobel, mengatakan ini bentuk pengalihan dari subsidi konsumtif ke subsidi produktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
