Ilustrasi OJK (MI/RAMDANI)
Ilustrasi OJK (MI/RAMDANI)

Ketidakpastian Global Turun

OJK: Modal Asing Rp74,7 Triliun Masuk ke Indonesia

29 Maret 2019 14:01
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan modal asing yang masuk atau capital inflow ke Indonesia terus meningkat hingga Rp74,7 triliun di penghujung Maret 2019. Kondisi tersebut terjadi di tengah meredanya ketidakpastian ekonomi global.    
 
Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Yohanes Santoso Wibowo mengatakan jumlah dana asing yang diinvestasikan ke Surat Berharga Negara (SBN) pemerintah mencapai Rp63,5 triliun, dan ke instrumen saham sebesar Rp11,2 triliun. Diharapkan kondisi ini bisa terus membaik di masa mendatang.
 
"Totalnya masih inflow di Februari 2019. Dan sekarang pun masih ada inflow," kata dia, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Jumat, 29 Maret 2019.

Ketidakpastian ekonomi global di awal tahun ini mereda sejak bank sentral Amerika Serikat, the Fed, pada pertemuan penentuan kebijakannya pekan lalu kembali memberikan sinyalemen bahwa hanya ada sekali penaikan suku bunga acuan dalam dua tahun ke depan.    
 
Longgarnya atau dovish-nya arah kebijakan moneter the Fed juga berbarengan dengan moderasi yang dilakukan bank sentral Eropa menyusul perlambatan pertumbuhan ekonomi di Benua Biru tersebut. Sedangkan di pasar saham, sepanjang tiga bulan pertama 2019, investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp11,2 triliun.   
 
Menurut data OJK pembelian terbesar terjadi pada Januari lalu sebesar Rp13,8 triliun, kemudian sempat terjadi penjualan bersih atau net sell sebesar Rp3,4 triliun pada Februari 2019. Lalu, sepanjang bulan ini hingga 22 Maret terjadi pembelian bersih senilai Rp800 miliar.    
 
Di pasar SBN, peningkatan imbal hasil dan obligasi korporasi mulai tertahan di awal 2019, seiring masuknya investor asing yang cukup besar. Penurunan imbal hasil mencerminkan risiko investasi di suatu negara telah menurun. Penurunan imbal hasil itu menunjukkan biaya dana dari korporasi berkurang sehingga menimbulkan pendanaan yang lebih efisien.    
 
Pada Februari lalu, rata-rata imbal hasil SBN telah turun 26,7 basis poin dengan pembelian bersih Rp32,8 triliun. Sementara sepanjang bulan ini hingga 22 Maret, imbal SBN telah turun 19,9 basis poin dengan pembelian bersih Rp14 triliun.    
 
Dalam periode Maret 2019 ini, mengingat ketidakpastian ekonomi global yang mereda, Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyatakan stabilitas dan likuiditas sektor jasa keuangan dalam kondisi terjaga. Pada Februari, kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan meneruskan tren perbaikan.
 
Pertumbuhan kedit perbankan melanjutkan tren peningkatan dan penyaluran kredit perbankan tercatat tumbuh 12,13 persen (yoy). Sedangkan piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan tumbuh 4,61 persen. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tercatat tumbuh 6,57 persen secara tahunan (yoy). 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan