Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Robert Pakpahan mengatakan, pertumbuhan penerimaan wajib pajak besar memang mengalami penurunan. Jika tahun lalu pertumbuhannya bisa mencapai 24 persen, tahun ini diharapkan bisa mendukung target nasional.
"Mudah-mudahan tidak membuat cemas. Penerimaan (wajib pajak besar) untuk 2019 ini porsinya 31,6 persen dari total penerimaan pajak Rp1.577 triliun," kata Robert di Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu 13 Maret 2019.
Untuk mencapai target penerimaan pajak tersebut, Robert menambahkan, akan bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk para wajib pajak kelas kakap. Misalnya dengan integrasi data antara DJP dengan wajib pajak, yang sudah dimulai dengan wajib pajak Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Meningkatkan kerja sama dengan pihak ketiga terutama untuk pertukaran data. Integrasi data perpajakan yang sudah dimulai dengan wajib pajak BUMN juga akan menjadi agenda prioritas untuk meningkatkan kepatuhan sukarela wajib pajak," jelas dia.
Bagi wajib pajak adanya integrasi data akan memudahkan dalam pelaporan SPT, menurunkan compliance cost, dan mengurangi beban administrasi. Sedangkan bagi DJP, integrasi data akan mempermudah pengawasan, memperoleh data untuk penggalian potensi wajib pajak Iain, dan meningkatkan pencapaian penerimaan.
Selain itu, Kanwil DJP Wajib Pajak Besar juga akan tetap mengadakan pertemuan secara rutin dengan para wajib pajak yang diadakan secara sektoral, untuk berdiskusi mengenal permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan dan membantu para wajib pajak untuk melaksanakan hak dan kewajibannya dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
