Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyuarakan kepentingan ekonomi Indonesia dalam kesempatan yang diberikan untuk menteri-menteri di ASEAN pada pembukaan ASEAN-India Business Investment Meet and Expo 2018. Acara ini membuka peluang yang akan memperkuat kolaborasi perdagangan serta investasi antara ASEAN dan India.
Sumber: Kemendag
"Business forum ini diadakan untuk membuka potensi transaksi dan peningkatan ekspor, sekaligus sebagai orientasi bagi pebisnis atas perundingan RCEP yang akan diselesaikan tahun ini," kata Enggartiasto, seperti dikutip dari cuitannya di Twitter, di Jakarta, Rabu, 24 Januari 2018.
Sumber: Kemendag
India adalah mitra dagang keenam utama untuk Indonesia dengan total investasi pada 2016 mencapai sebesar USD55 juta dan total perdagangan USD12,9 miliar. Bahkan, ASEAN-India FTA merupakan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan perjanjian/kesepakatan perdagangan di negara potensial seperti India.
Sumber: Kemendag
Indonesia menempati peringkat keempat negara yang paling menarik di dunia untuk melakukan investasi berdasarkan hasil survei terbaru UNCTAD. Indonesia berencana meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk memudahkan akses terhadap area-area ekonomi.
Sumber: Kemendag
Secara paralel, Indonesia juga melakukan kesepakatan perdagangan di negara-negara potensial lainnya. Kesepakatan yang diharapkan terealisasi itu penting lantaran perdagangan memiliki kontribusi signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sumber: Kemendag
Sektor kelapa sawit memainkan peranan penting bagi perekonomian Indonesia dalam lapangan pekerjaan dan India dalam menyediakan pasokan yang diperlukan ke berbagai sektor mulai dari perawatan pribadi, kosmetik, barang rumah tangga, sampai makanan dan minuman.
Sumber: Kemendag
Dalam kesempatan itu, Indonesia membawa 37 orang dari 30 perusahaan termasuk Kadin untuk misi dagang ke India. Produk yang akan ditawarkan ke pasar India adalah makanan dan minuman, kopi, rempah-rempah, produk pertanian, kelapa sawit dan turunannya, gula kelapa, rotan, emas, kerupuk, dan ban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
