"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi 2021 sebesar 1,79 persen," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Jumat, 24 Desember 2021.
Ia menambahkan, penyumbang utama inflasi Desember 2021 sampai dengan minggu keempat yaitu komoditas cabai rawit sebesar 0,13 persen (mtm), minyak goreng sebesar 0,07 persen (mtm), daging ayam ras dan cabai merah masing-masing sebesar 0,04 persen (mtm).
Selanjutnya, telur ayam ras dan tarif angkutan udara juga menyumbang inflasi masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), serta bawang merah, sabun detergen bubuk dan semen dengan andil masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
"Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi yaitu daging sapi sebesar minus 0,01 persen (mtm)," ungkapnya.
Erwin mengungkapkan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News