Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan kondisi tersebut sejalan dengan target sasaran inflasi bank sentral yaitu sebesar empat persen plus minus satu persen. Diharapkan kedepannya pergerakan inflasi sesuai dengan harapan.
"Setiap minggu kami tracking. Kami sambut baik di minggu ke-4 inflasi Oktober berdasar survei kita 0,09 persen. Maka yoy nya 3,67 persen," kata Agus, di Gedung Marie Muhammad Direktorat Jenderal Pajak, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa malam 31 Oktober 2017.
Menurut Agus, inflasi terjaga karena ditopang oleh kondisi perekonomian di kuartal III yang mengalami perbaikan. Salah satunya di sektor ritel yang tumbuh 2,4 persen secara tahunan. BI memantau penjualan mobil tumbuh 0,04 persen sedangkan penjualan motor tumbuh 5,29 persen secara tahunan pada Agustus lalu.
"Kami lihat kondisi konsumsi ada perbaikan di ritel penjualan mobil dan motor," imbuhnya.
Selain itu nilai investasi dan sektor ekspor terus membaik meski tak signifikan. Investasi asing tampak tumbuh di komoditi kelapa sawit dan batu bara. Sementara investasi non bangunan juga menunjukkan kondisi yang positif.
"Untuk investasi non bangunan yang dibeli adah alat berat mesin terkait komoditas yang membaik. Di dunia harga komoditas juga membaik," ujarnya.
Oleh sebab itu, bank sentral memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berada di angka 5,15 persen di akhir 2017. Prediksi tersebut masih sejalan dengan target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Perubahan (APBNP) 2017.
"Ini yang membuat pertumbuhan ekonomi di 2017 kami perkirakan tetap di 5-5,4 persen. Tapi secara titik di 5,15 persen," pungkas mantan Menkeu ini.
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) mencatat laju inflasi bulanan hingga pekan ketiga Oktober 2017 sebesar 0,08 persen secara bulanan (mom) dan secara tahunan bergerak pada 3,6 persen (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
