"Sampai pertengahan Agustus, Rp54,1 triliun sudah dicairkan terhadap pembiayaan investasi yang totalnya mencapai Rp184 triliun," kata Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat, 20 Agustus 2021.
Pencairan PMN yang sudah dilakukan hingga Agustus ini terdiri dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sebesar Rp11,12 triliun, Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Rp11 triliun, serta Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI) Rp2 triliun.
Selain itu, pemerintah juga memberikan suntikan dana kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebesar Rp20 triliun, dan pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada daerah melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT SMI sebesar Rp10 triliun.
Sementara untuk suntikan PMN kepada sejumlah BUMN lainnya, Rio menyebut, masih menunggu penyelesaian Peraturan Pemerintah (PP). Ia mencontohkan, PMN kepada PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp6,2 triliun baru bisa dicairkan setelah PP-nya selesai.
"Jadi yang dijanjikan di APBN 2021 harusnya akhir Agustus sudah diproses. PP-nya (untuk Hutama Karya) sudah terbit. PP terbit, maka PMN akan segera kami cairkan. Bahana sedang proses PP-nya, LPDP bertahap. Intinya tergantung bagaimana kami segera selesaikan PP-nya. Namun di akhir Agustus seharusnya nanti yang PP-nya selesai, bisa kami bayarkan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
