Menkeu Sri Mulyani Indrawati saat diskusi Munich Security Conference 2023. Foto: Instagram Sri Mulyani @smindrawati.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati saat diskusi Munich Security Conference 2023. Foto: Instagram Sri Mulyani @smindrawati.

Sri Mulyani Pamer Peralihan Energi Terbarukan RI, Emang Udah Ngapain Aja?

Husen Miftahudin • 20 Februari 2023 12:42
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memamerkan upaya dan pencapaian peralihan energi terbarukan di Munich Security Conference 2023. Konferensi ini merupakan forum informal yang jadi ajang terobosan politik keamanan baru, dengan mempertemukan para pembuat kebijakan dan pejabat keamanan global.
 
Sri Mulyani bilang, Indonesia memiliki peluang dan potensi sangat besar dalam proses peralihan energi terbarukan. Ini karena Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya energi alternatif.
 
"Cadangan energi panas bumi kita merupakan yang paling banyak di dunia karena terletak pada Ring of Fire. Kita bahkan memiliki 800 sungai yang dapat menyediakan tenaga hidro," sebut Sri Mulyani saat menjadi pembicara pada salah satu sesi diskusi bertajuk Geopolitics of Carbon Border Adjustments, dikutip dari siaran resmi Kemenkeu, Senin, 20 Februari 2023.


Transisi kendaraan listrik


Sri Mulyani menambahkan, transisi kendaraan listrik juga menjadi peluang besar bagi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia. Oleh karenanya, Pemerintah Indonesia terus memperbaiki iklim investasi bisnis sehingga investor akan datang untuk membangun smelter dan bahkan membuat kendaraan listrik serta baterai.

"Jadi, Indonesia memainkan peranan penting di tengah perubahan yang sangat signifikan ini," ujarnya.
 
Pada kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga menggarisbawahi komitmen pemerintah untuk membenahi berbagai kebijakan agar dapat melakukan proses transisi energi ke arah yang lebih terbarukan sekaligus merestrukturisasi industri sehingga Indonesia dapat mengantisipasi tren peralihan energi ke depannya.
 
Baca juga: Menkeu: Masalah Iklim Tak Bisa Diselesaikan Sendiri


Posisi Indonesia soal penerapan CBAM


Menkeu pun mengungkapkan posisi Indonesia terkait penerapan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM), merupakan instrumen yang dikenakan terhadap produk impor ke negara Uni Eropa apabila proses produksinya dianggap menimbulkan emisi CO2.
 
Sri Mulyani menjelaskan, penerapan CBAM akan memberikan peluang bagi banyak negara termasuk Indonesia yang memiliki ambisi sangat tinggi dalam peralihan energi jika instrumen tersebut memberikan keleluasaan bagi negara berkembang untuk bisa menyesuaikan diri sekaligus menggali potensi mereka di bidang energi terbarukan.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan