"Yang paket I akan kita ulang penjelasannya, tapi per sektor bergantianlah, besok misalnya atau kalau perlu berganti-ganti," ujar Darmin di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (29/9/2015).
Menurut Darmin, pengumuman paket kebijakan tahap I kurang efektif sehingga menimbulkan ketidakmengertian di kalangan dunia usaha, pelaku industri, dan masyarakat. Sebab, kebijakan tersebut justru berubah menjadi peraturan pemerintah, peraturan presiden dan peraturan menteri.
"Itu diulang, dijelaskan karena kita melihat memang belum terpahami dengan baik oleh masyarakat dan dunia usaha. Pemerintah tidak akan umumkan banyak-banyak lagi secara sekaligus seperti yang lalu, akhirnya berubah menjadi angka-angka. Sekian perpres, sekian PP, Permen," ungkap mantan Gubernur BI ini.
Sebab itu, pemerintah menggunakan formula baru dengan menjelaskan paket kebijakan per sektor. Dimulai dari Kementerian Pertanian, Kementerian Industri, Kementerian Perdagangan dan seterusnya.
"Harus dipisah penjelasannya, misalnya bisa mulai dari Kementan, Industri, dan begitu seterusnya supaya nanti tersosialisasi dengan baik. Lebih kelihatan dia per sektornya sebenarnya substansinya apa," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah berencana mengeluarkan paket kebijakan, dengan harapan mampu memperbaiki kondisi perekonomian yang sedang melambat. Paket kebijakan yang disiapkan pemerintah adalah kebijakan deregulasi investasi, kebijakan fiskal, kebijakan energi dan kebijakan pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
