Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, aliran modal asing keluar ini terjadi karena adanya beli neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Sedangkan di pasar saham terjadi jual neto.
"Beli neto di pasar SBN sebesar Rp0,08 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,21 triliun," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 24 Desember 2021.
Sementara itu, premi CDS Indonesia lima tahun naik ke level 76,01 basis poin (bps) per 23 Desember 2021 dari 75,44 bps per 17 Desember 2021. CDS merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu negara.
Adapun rupiah ditutup pada level Rp14.247 per dolar USD pada Kamis, 23 Desember 2021. Yield SBN 10 tahun turun ke level 6,35 persen. Indeks Dolar (DXY) melemah ke level 96,02, sementara Yield US Treasury (UST) Note 10 tahun naik ke level 1,493 persen.
"Pada Jumat pagi, 24 Desember 2021, rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.170 per USD. Sementara yield SBN 10 tahun turun pada level 6,33 persen," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
