Jakarta: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat telah menyalurkan pembiayaan selama semester I-2021 sebesar Rp161,5 triliun. Penyaluran kredit di semester ini tumbuh 11,73 persen dibandingkan dengan semester I-2020.
"Di tengah kondisi covid-19 Alhamdulillah pembiayaan BSI mampu tumbuh sehat dan sustain," kata Wakil Direktur Utama I BSI Ngatari dalam konferensi pers, Jumat, 30 Juli 2021.
Ngatari menjelaskan pertumbuhan pembiayaan pada periode ini ditopang oleh oleh pembiayaan sektor mikro dan gadai emas yang masing-masing tumbuh sebesar 12,88 persen dan 27,7 persen secara tahunan. Kemudian pertumbuhan kredit konsumen sebesar 27,38 persen secara tahunan.
Tercatat pada semester I-2021 kredit mikro mencapai Rp15,13 triliun. Lalu, pembiayaan gadai emas mencapai Rp15,13 triliun, dan pembiayaan kepada konsumen sebesar Rp75,04 triliun.
"Pertumbuhan pembiayaan kepada segmen mikro yang signifikan tersebut merupakan komitmen bagi BSI untuk terus mendorong bisnis UMKM. Sehingga posisi UMKM BSI di bulan Juni 2021 masih di atas 20 persen atau tepatnya 22,26 persen atau meningkat 46 bps dibandingkan posisi Desember 2020," jelasnya.
Di sisi lain, Ngatari menambahkan BSI telah menyalurkan pembiayaan dalam rangka program pemilihan nasional (PEN) sebesar Rp2,11 triliun.
"Saat ini sudah sampai tahap kedua, dimana realisasi PEN sampai dengan 2 Juli 2021 sebesar Rp2,12 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 18.539 debitur," ujarnya.
Ngatari menargetkan pada 22 Oktober 2021 BSI dapat menyalurkan pembiayaan PEN tersebut kurang lebih Rp4,5 triliun atau sekitar 1,5 kali dari dana PEN di BSI yang sebesar Rp3 triliun.
Sementara untuk program restrukturisasi pembiayaan bagi nasabah terdampak covid-19, Ngatari menambahkan, hingga 30 Juni 2021 BSI telah melakukan restrukturisasi Rp18,97 triliun.
"Restrukturisasi pembiayaan diberikan kepada 96 ribu nasabah atau 12 persen dari total nasabah pembiayaan BSI," ujarnya.
"Di tengah kondisi covid-19 Alhamdulillah pembiayaan BSI mampu tumbuh sehat dan sustain," kata Wakil Direktur Utama I BSI Ngatari dalam konferensi pers, Jumat, 30 Juli 2021.
Ngatari menjelaskan pertumbuhan pembiayaan pada periode ini ditopang oleh oleh pembiayaan sektor mikro dan gadai emas yang masing-masing tumbuh sebesar 12,88 persen dan 27,7 persen secara tahunan. Kemudian pertumbuhan kredit konsumen sebesar 27,38 persen secara tahunan.
Tercatat pada semester I-2021 kredit mikro mencapai Rp15,13 triliun. Lalu, pembiayaan gadai emas mencapai Rp15,13 triliun, dan pembiayaan kepada konsumen sebesar Rp75,04 triliun.
"Pertumbuhan pembiayaan kepada segmen mikro yang signifikan tersebut merupakan komitmen bagi BSI untuk terus mendorong bisnis UMKM. Sehingga posisi UMKM BSI di bulan Juni 2021 masih di atas 20 persen atau tepatnya 22,26 persen atau meningkat 46 bps dibandingkan posisi Desember 2020," jelasnya.
Di sisi lain, Ngatari menambahkan BSI telah menyalurkan pembiayaan dalam rangka program pemilihan nasional (PEN) sebesar Rp2,11 triliun.
"Saat ini sudah sampai tahap kedua, dimana realisasi PEN sampai dengan 2 Juli 2021 sebesar Rp2,12 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 18.539 debitur," ujarnya.
Ngatari menargetkan pada 22 Oktober 2021 BSI dapat menyalurkan pembiayaan PEN tersebut kurang lebih Rp4,5 triliun atau sekitar 1,5 kali dari dana PEN di BSI yang sebesar Rp3 triliun.
Sementara untuk program restrukturisasi pembiayaan bagi nasabah terdampak covid-19, Ngatari menambahkan, hingga 30 Juni 2021 BSI telah melakukan restrukturisasi Rp18,97 triliun.
"Restrukturisasi pembiayaan diberikan kepada 96 ribu nasabah atau 12 persen dari total nasabah pembiayaan BSI," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
