Mengacu data Bloomberg, siang ini rupiah tercatat melemah 101,5 poin atau 0,63 persen menjadi Rp16.261,5 per USD. Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 97 poin atau 0,6 persen menjadi Rp16,251 per USD.
"Dalam perdagangan hari ini sudah melemah ya di Rp16.252 per SD Ada kemungkinan besar di bulan Juni rupiah ini akan menyentuh level Rp16.350 per USD," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, Kamis, 30 Mei 2024.
Ketegangan Timur Tengah
Ibrahim mengatakan, ada beberapa faktor yang menyeret rupiah terus melemah. Salah satunya adalah ketegangan Timur Tengah usai Israel melakukan penyerangan ke Rafah."Kemungkinan besar (imbas serangan ini) akan terjadi perang besar ya di wilayah tersebut dimana Mesir kemudian Libanon Yaman, Suriah, Iran kemungkinan besar akan kembali lagi melakukan kejaman-kecaman terhadap Israel," jelas dia.
| Baca juga: Dolar AS Makin Bar-bar! Rupiah Tembus Rp16.200/USD |
Kemudian, ketegangan itu semakin berlanjut karena negara Eropa, yaitu Jerman mengatakan kesiapan untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika pengadilan internasional memberi kewenangan.
Ekonomi Amerika Serikat
Selain itu, lanjut Ibrahim, hal lain yang akan membuat dolar perkasa adalah kemungkinan The Fed mempertahankan atau menaikkan suku bunga."Salah satu yang menjadi alasan Bank Sentral Amerika akan mempertahankan suku bunga tinggi adalah apabila inflasi inti yang masih standar belum menurun. Nah ini yang indikasi akan tetap mempertahankan suku bunga di sisi lain pun juga PDB AS yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar," ujar dia.
"Dengan begitu, yield obligasi Amerika panjang terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan sehingga apa sehingga dolar terus mengalami penguatan," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
