Jakarta: Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunadi membeberkan penyebab kinerja perbankan syariah masih tumbuh cemerlang di tengah badai pandemi covid-19.
Menurut Hery, hal ini karena bank syariah menerapkan konsep profit and loss sharing atau bagi hasil sehingga memberikan fleksibilitas. Konsep tersebut tidak diterapkan oleh bank-bank konvensional sehingga kinerja perbankan tersebut tidak sebaik perbankan syariah.
"Kami namakan profit dan loss sharing. Ini memberikan fleksibilitas, baik pemilik dana maupun perbankan untuk bisa melakukan adjustment pada saat kondisi kurang menguntungkan,” kata Hery dalam webinar Era Baru Pembiayaan Syariah di Indonesia, Rabu, 17 Maret 2021.
Ia mengatakan kinerja cemerlang tersebut terlihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga pada tahun lalu sebesar 11,88 persen. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibanding perbankan konvensional dan perbankan nasional yang masing-masing sebesar 10,92 persen dan 10,99 persen.
Dari sisi pembiayaan juga tumbuh 8,08 persen, jauh lebih baik dari perbankan konvensional dan perbankan nasional yang masing-masing tumbuh negatif yakni -3,02 persen dan -2,32 persen.
Kemudian pertumbuhan aset perbankan syariah tahun lalu mencapai 13,11 persen, di atas pertumbuhan aset perbankan konvensional dan nasional yang masing-masing sebesar 6,73 persen dan 7,12 persen.
Lebih lanjut, tahun lalu perbankan konvensional dan perbankan nasional dikejutkan oleh penurunan di segmen kecil dan menengah, consumer, serta wholesale.
Menurut Hery, hal ini karena bank syariah menerapkan konsep profit and loss sharing atau bagi hasil sehingga memberikan fleksibilitas. Konsep tersebut tidak diterapkan oleh bank-bank konvensional sehingga kinerja perbankan tersebut tidak sebaik perbankan syariah.
"Kami namakan profit dan loss sharing. Ini memberikan fleksibilitas, baik pemilik dana maupun perbankan untuk bisa melakukan adjustment pada saat kondisi kurang menguntungkan,” kata Hery dalam webinar Era Baru Pembiayaan Syariah di Indonesia, Rabu, 17 Maret 2021.
Ia mengatakan kinerja cemerlang tersebut terlihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga pada tahun lalu sebesar 11,88 persen. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibanding perbankan konvensional dan perbankan nasional yang masing-masing sebesar 10,92 persen dan 10,99 persen.
Dari sisi pembiayaan juga tumbuh 8,08 persen, jauh lebih baik dari perbankan konvensional dan perbankan nasional yang masing-masing tumbuh negatif yakni -3,02 persen dan -2,32 persen.
Kemudian pertumbuhan aset perbankan syariah tahun lalu mencapai 13,11 persen, di atas pertumbuhan aset perbankan konvensional dan nasional yang masing-masing sebesar 6,73 persen dan 7,12 persen.
Lebih lanjut, tahun lalu perbankan konvensional dan perbankan nasional dikejutkan oleh penurunan di segmen kecil dan menengah, consumer, serta wholesale.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
