Ilustrasi emas batangan Antam. Foto: MI/Rommy Pujianto

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp26 Ribu Nyaris Cetak Rekor Lagi

Annisa ayu artanti • 03 September 2025 08:58

Jakarta: Harga emas Antam hari ini kembali melesat tajam. Logam mulia keluaran BUMN tersebut naik Rp26 ribu per gram dibandingkan harga perdagangan sebelumnya.

Mengacu laman Logam Mulia, Rabu, 3 September 2025, harga emas Antam dibanderol Rp2.035.000 per gram, hanya selangkah lagi dari rekor tertinggi yang sempat dicapai tahun ini.

Sehari sebelumnya, harga emas Antam masih berada di level Rp2.009.000 per gram. Sementara itu, harga jual kembali (buyback) juga ikut terkerek naik Rp26 ribu menjadi Rp1.882.000 per gram.

Daftar lengkap harga emas Antam hari ini

Berikut daftar harga lengkap emas batangan Antam berdasarkan ukuran beratnya:

Harga emas batangan 0,5 gram: Rp1.067.500.
Harga emas batangan 1 gram: Rp2.035.000.
Harga emas batangan 2 gram: Rp4.010.000.
Harga emas batangan 3 gram: Rp5.990.000.
Harga emas batangan 5 gram: Rp9.950.000.
Harga emas batangan 10 gram: Rp19.845.000.
Harga emas batangan 25 gram: Rp49.487.000.
Harga emas batangan 50 gram: Rp98.895.000.
Harga emas batangan 100 gram: Rp197.712.000.
Harga emas batangan 250 gram: Rp500.987.000.
Harga emas batangan 500 gram: Rp987.820.000.
Harga emas batangan 1.000 gram (1 kg): Rp1.975.600.000.

Emas dunia pecah rekor baru

Tak hanya di dalam negeri, harga emas dunia juga menorehkan rekor tertinggi. Mengutip BBC, Selasa, 2 September 2025, harga emas spot menembus USD3.508,50 per ons.

Lonjakan ini melanjutkan tren kenaikan yang telah membuat emas menguat hampir sepertiga sepanjang tahun berjalan.

Emas jadi aset safe haven

Mengapa emas terus naik? Logam mulia masih dianggap sebagai aset safe haven atau tempat berlindung bagi investor saat gejolak ekonomi melanda.

Harga emas tahun ini kian terdorong setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru yang mengguncang perdagangan global.

Dengan harga emas Antam yang nyaris mencetak rekor baru dan harga emas dunia yang sudah tembus level tertinggi, peluang reli masih terbuka lebar.

Namun, investor tetap perlu mencermati faktor eksternal seperti kebijakan bank sentral, tensi geopolitik, hingga tren pasar global yang bisa memicu volatilitas harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News

(ANN)