Dikutip dari Investing.com, IHSG naik 1,42 persen ke level 7.176 pada penutupan perdagangan Kamis, 14 Desember 2023. IHSG naik 3,89 persen dalam setahun. Sebanyak 335 saham naik, 198 saham turun, dan 228 saham tak bergerak.
| baca juga: The Fed Tahan Suku Bunga, IHSG Berpotensi Naik |
Semua sektor menguat dengan kenaikan terbesar oleh sektor teknologi dan properti. Sementara itu sektor lainnya seperti keuangan dan energi juga naik. Sektor yang menyeret indeks adalah sektor industri dasar dan infrastruktur.
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menyatakan, IHSG berpotensi bergerak menguat seiring bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menaikkan tingkat suku bunga acuannya.
"Secara keseluruhan, katalis global dan domestik cenderung positif. IHSG berpotensi mengalami penguatan seiring dengan penurunan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun di level empat persen, menyusul pernyataan dovish The Fed untuk memangkas suku bunga di 2024," ujar dia dilansir Antara.
Pasar saham semakin menarik ketika para anggota Fed memperkirakan suku bunga acuan akan turun menjadi 4,6 persen tahun depan, mengisyaratkan tiga kali penurunan suku bunga pada 2024, dari proyeksi sebelumnya 5,1 persen, atau dua kali penurunan suku bunga.
Efek pemangkasan suku bunga
Pernyataan dovish itu muncul setelah kenaikan suku bunga selama 11 kali, sehingga menjadikan yang tertinggi selama 22 tahun terakhir. Sekitar 60 persen pedagang memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga secepatnya pada Maret, dibandingkan dengan sekitar 40 persen sehari sebelumnya.Dampak The Fed memperkirakan penurunan suku bunga yang lebih dalam untuk tahun depan, mendorong saham-saham pertumbuhan termasuk teknologi. Melansir Investing.com, Kamis, 14 Desember 2023, Dow Jones Industrial Average naik 506 poin dan ditutup pada rekor tertinggi 37.084,78. Sementara itu, S&P 500 naik 1,4 persen, dan Nasdaq Composite melonjak 1,4 persen ke level tertinggi sepanjang masa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
