Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Kejar Target 90% di 2024, OJK Pecut Inklusi Keuangan Pelajar

Husen Miftahudin • 24 Agustus 2021 17:06
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), serta industri perbankan terus mendorong program peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi kelompok pelajar melalui Program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar).
 
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan penyediaan akses keuangan untuk masyarakat termasuk bagi pelajar merupakan tanggung jawab semua pihak. Sebab, inklusi keuangan merupakan bagian penting dalam upaya pemulihan ekonomi dan pemerataan pendapatan.
 
"Tema perluasan akses keuangan untuk pelajar yang dibarengi dengan upaya literasi keuangan dan perlindungan konsumen sangatlah strategis. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai tingkat inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024," ujar Tirta dalam acara Kejar Prestasi Anak Indonesia (Kreasi) secara virtual, Selasa, 24 Agustus 2021.

Kegiatan Kreasi yang berlangsung selama Agustus 2021 di seluruh wilayah Indonesia dan mengangkat tema 'Satu Rekening Satu Pelajar, Wujudkan Impian Anak Indonesia' dilakukan dalam berbagai bentuk pembukaan rekening, edukasi keuangan, dan sosialisasi program Kejar sebanyak 504 kegiatan, webinar, dan perlombaan bagi pelajar.
 
"Program Kejar ini merupakan salah satu bentuk implementasi Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung, yang bertujuan agar setiap pelajar di Indonesia memiliki rekening sehingga budaya menabung di lembaga jasa keuangan formal dapat dilakukan sejak dini," harap Tirta.
 
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan bahwa peningkatan literasi dan inklusi keuangan sangat dibutuhkan, mengingat peserta didik yang jumlahnya besar dan cakupan wilayah yang luas.
 
"Melalui program Kejar ini kami berharap kekuatan literasi finansial di setiap insan pembelajar menjadi lebih kokoh dan memiliki pengalaman langsung dalam pengelolaan keuangan yang terhubung dengan lembaga jasa keuangan," tuturnya.
 
Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek Jumeri menambahkan, sistem pendidikan Indonesia saat ini diarahkan juga untuk peningkatan literasi keuangan, yang mencakup pengertian transaksi ekonomi, pengenalan konsep belanja sebagai pemenuhan kebutuhan dasar, pengenalan konsep berbagi, hingga pengenalan konsep menyimpan yang salah satu contohnya menabung dan berinvestasi.
 
"Kami menyambut baik inisiatif OJK dalam program Kejar yang merupakan bentuk Aksi Indonesia Menabung dalam rangka menumbuhkan budaya menabung sejak dini dan terwujudnya kepemilikan rekening bagi seluruh pelajar di Indonesia. Kemendikbud Ristek berharap program ini dapat diwujudkan dalam digitalisasi tabungan pelajar guna pemanfaatan tabungan yang lebih mudah dan optimal," pungkas Jumeri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan