Calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar - - Foto: dok Kemenlu
Calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar - - Foto: dok Kemenlu

Mahendra Siregar Kukuh Ingin Posisi Ketua OJK

Fetry Wuryasti • 06 April 2022 16:50
Jakarta: Calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar hanya menginginkan jabatan Ketua Dewan Komisioner OJK, bukan posisi lainnya.
 
Pernyataan tersebut menanggapi pertanyaan dari Komisi XI DPR bila Mahendra tidak terpilih pada jabatan tersebut.
 
"Tentunya dalam konteks untuk penugasan, saya InsyaAllah dipercaya fokus kepada ketua dewan komisioner OJK Bapak. Dengan kata lain tidak untuk posisi yang lain," kata Mahendra dalam uji kepatutan dan kelayakan anggota komisioner OJK di hadapan Komisi XI DPR RI, Rabu, 6 April 2022.
 
Ia mengaku sudah mendapat izin dari menteri luar negeri dan Presiden Joko Widodo untuk mengajukan diri ke Pansel sebagai calon Ketua OJK.
 
"(Maju) justru karena saya telah memperoleh izin. Maaf saya tidak elaborasi verba maupun prakteknya izin seperti apa. Sehingga kami bisa mendaftarkan dengan menyampaikan hal-hal tadi," terang Mahendra.

Menjawab keraguan DPR akan kapabilitasnya di sektor jasa keuangan, Mahendra menyebut dirinya merupakan wakil menteri keuangan pada saat pertama kali OJK dibentuk. Secara efektif, Mahendra juga menjabat menjadi ketua harian dari forum Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
 
"Sebenarnya pada saat-saat terakhir untuk penyusunan RUU waktu itu, saya pun hadir di komisi XI DPR RI. Saya paham sekali mandat, harapan, dan ekspektasi dari Komisi XI DPR serta masyarakat terhadap terbentuknya OJK. Ini merupakan tambahan motivasi saya masih besar ruang tersedia untuk untuk mencapai apa yang diharapkan," terang dia.
 
Terkait dengan industri keuangan ataupun bisnis di sektor jasa keuangan, pada saat lembaga pembiayaan ekspor Indonesia (LPEI) atau juga dikenal dengan saat ini Indonesia Eximbank dibentuk, Mahendra merupakan chairman dan CEO yang pertama.
 
Selain itu, Mahendra adalah komisaris Utama PT SMI, perusahaan pembiayaan untuk infrastruktur, yang memerlukan penekanan besar dalam konteks jasa keuangan Indonesia, karena sifat dari pembiayaan infrastruktur jangka panjang selalu membutuhkan dana dalam tingkat bunga yang rendah dan berjangka panjang yang jarang atau belum tersedia banyak di dalam struktur keuangan di Indonesia
 
"Pada saat saya tidak menjabat di pemerintahan, saya pun menjadi komisaris independen di salah satu perusahaan asuransi," pungkas Mahendra. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan