Sampel dari laporan ini adalah 21.052 pengguna Tokenomy dan Indodax dengan mengulik wawasan investor tentang perkembangan adopsi aset kripto di Indonesia, kefasihan teknikal dari investor di Indonesia, dan penerapan aset kripto yang lebih luas di Indonesia.
CEO Tokenomy Christian Hsieh mengungkapkan, meskipun investasi aset kripto masih sering dibandingkan dengan kelas aset lain seperti saham, obligasi, perumahan, dan komoditi (emas, minyak, dan lain-lain), namun semua investor memiliki sentimen preferensi yang tinggi terhadap aset kripto dibandingkan aset lainnya.
Hal ini karena aset kripto memiliki pengembangan yang lebih jauh, seperti Decentralize Finance (DeFi) dan pinjaman, stablecoin, dan lain-lain. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa teknologi aset kripto memiliki potensi dan utilisasi yang tidak terbatas.
"Kami menyadari bahwa sentimen investor untuk aset (kripto) ini sangat tinggi dan kefasihan teknikal dari investor kami terus meningkat seiring penerapan teknologi blockchain yang terus berkembang," ujar Christian dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 28 Mei 2021.
Sementara itu, CEO Indodax Oscar Darmawan menyatakan bahwa tingginya preferensi investor terhadap aset kripto terlihat dari tumbuh suburnya jumlah anggota aktif. Adapun jumlah anggota aktif Indodax sebanyak tiga juta orang.
"Meningkatnya jumlah member karena masyarakat Indonesia saat ini sedang hype bitcoin dan kripto. Fenomena ini terjadi di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia," tuturnya.
Penambahan jumlah anggota tersebut, lanjutnya, karena efek dari meningkatnya harga bitcoin dan aset kripto secara fantastis dengan hampir seluruh top aset kripto mencatatkan rekor all time high (harga tertinggi sepanjang sejarah), di antaranya bitcoin, ethereum, doge, tron, bittorrent, dan lain-lain.
"Jumlah anggota terus meningkat dari tahun ke tahun. Meski Indonesia hanya menyumbang satu persen volume transaksi bitcoin dari seluruh dunia. Tetapi ini menandakan bahwa orang-orang Indonesia sudah mulai banyak yang menggemari bitcoin dan aset kripto lain," pungkas Oscar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News