Ilustrasi laba bersih Jasa Marga - - Foto: MI/ Panca Syurkani
Ilustrasi laba bersih Jasa Marga - - Foto: MI/ Panca Syurkani

Tak Bagi Dividen, Jasa Marga Tahan Laba Bersih Rp501 Miliar

Insi Nantika Jelita • 27 Mei 2021 21:32
Jakarta: PT Jasa Marga (Persero) berhasil meraih laba bersih Rp501,05 miliar pada 2020. Namun perseroan memutuskan tidak membagikan dividen atau menahan laba tersebut sebagai capital structure.
 
Corporate Finance Group Head Eka Setya Adrianto menyampaikan laba bersih tersebut ditetapkan sebagai dana cadangan perusahaan untuk mengoperasikan proyek-proyek jalan tol dan lainnya di tengah pandemi ini.

 
"Pemegang saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen atau nol persen. Seluruhnya laba tahun lalu ditempatkan sebagai dana cadangan yang akan digunakan untuk memperkuat capital structure," jelas Adrianto dikutip dari Mediaindonesia.com, Jakarta, Kamis, 27 Mei 2021.

Jasa Marga mengaku membutuhkan ekuitas dengan mempertimbangkan dividen nol persen. Lebih lanjut, Adrianto menuturkan Jasa Marga mampu mempertahankan margin EBITDA tetap stabil di 2020 pada level 62 persen dengan melakukan berbagai efisiensi untuk dapat mengimbangi penurunan volume lalu lintas dan pendapatan tol sebagai imbas dari diterapkannya kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat.
 
Adanya kebijakan work from home hingga pembatasan aktivitas selama pandemi menyebabkan terjadinya penurunan pendapatan tol pada 2020 menjadi sebesar Rp8,76 triliun. EBITDA Jasa Marga pada tahun lalu pun tercatat sebesar Rp5,98 triliun.
 
"Ke depan fokus kita masih sama, lebih banyak mendorong transaksi ekuitas. Tapi untuk pendanaan perbankan maupun capital market kita tetap lanjutkan sesuai kebutuhan yang ada likuiditas. Sampai saat ini kita tidak terlalu mengalami pressure dalam hal likuiditas," jelas Adrianto.
 
Selain itu, seiring dengan pembangunan ruas-ruas tol baru di 2020. Total aset Jasa Marga tercatat sebesar Rp104,09 triliun, tumbuh sebesar 4,4 persen jika dibandingkan 2019.
 
Tahun lalu juga Jasa Marga mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) untuk penerbitan obligasi sebesar Rp2 triliun. Jasa Marga memiliki standby loan facility sebesar Rp5 triliun dari total kebutuhan dana di kisaran kurang dari Rp4 triliun.

 
"Idealnya Jasa Marga mengeluarkan produk-produk keuangan dengan karakteristik bisnis pendanaan jangka panjang, karena sebagian besar pendanaan kita untuk jalan tol yang memang membutuhkan waktu lama dalam pengembaliannya," pungkas Adrianto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan