Perusahaan juga mencatat pertumbuhan EBITDA pada periode ini meningkat 59 persen menjadi Rp483 miliar dan marjin EBITDA meningkat menjadi 25,3 persen. Sementara, untuk pendapatan tercatat sebesar Rp1,91 triliun, meningkat 32,5 persen dari kuartal I-2020 yang sebesar Rp1,44 triliun.
Presiden Direktur Siloam Ketut Budi Wijaya mengatakan peningkatan profitabilitas didorong oleh fokus berkelanjutan manajemen untuk meningkatkan pendapatan dan strategi manajemen dalam hal biaya serta pelaksanaan program pengobatan dan pengujian covid-19.
"Saya bangga atas kerja keras yang telah dilakukan manajemen untuk membantu Indonesia dalam memerangi covid-19. Manajemen telah meluncurkan program pengujian covid-19 yang sukses dengan melakukan lebih dari 2,2 juta pengujian," jelasnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efei Indonesia (BEI), Rabu, 28 April 2021.
Ketut menyebut Siloam telah merawat lebih dari 18 ribu pasien covid-19 dan telah memvaksinasi lebih dari 113 ribu orang. Hingga akhir kuartal I-2021 jumlah hari pasien rawat inap terus pulih mendekati tingkat pra-covid. Jumlah pasien rawat jalan tercatat meningkat 4,1 persen di kuartal I-2021 menjadi 545.127 dibandingkan dengan 523.506 pada kuartal IV-2020.
"Meskipun volatilitas tetap ada pada tahun 2021, terdapat bukti signifikan bahwa volume pasien akan terus mengalami tren naik," ucapnya.
Di sisi lain, terkait arus kas perusahaan pada kuartal I-2021 tercatat sebesar Rp510 miliar, tumbuh 73,4 persen dibandingkan dengan Rp294 miliar di kuartal I-2020. Kas dan setara Siloam pada akhir kuartal I-2021 juga tercatat mencapai Rp1,13 triliun dengan gearing ratio pada 2,2 persen.
"Arus kas dan posisi kas Siloam yang kuat memberi manajemen fleksibilitas untuk dapat mengembangkan bisnis," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
