"Perkembangan harga pada September 2020 diperkirakan deflasi sebesar 0,01 persen (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi September 2020 secara tahun kalender sebesar 0,92 persen (ytd) dan secara tahunan sebesar 1,46 persen (yoy)," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam rilis perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah, Jumat, 11 September 2020.
Adapun penyumbang utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas telur ayam ras dan bawang merah masing-masing sebesar minus 0,03 persen (mtm), daging ayam ras minus 0,02 persen (mtm), jeruk, cabai merah, cabai rawit, dan emas perhiasan masing-masing sebesar minus 0,01 persen (mtm).
"Sementara itu, komoditas penyumbang inflasi yaitu bawang putih dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm)," urainya.
Bank Indonesia, tegasnya, akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran pandemi covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"Serta melakukan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," ungkap Onny.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan harga pada Agustus 2020 mengalami deflasi sebesar 0,05 persen. Secara umum BPS melihat adanya penurunan harga komoditas sehingga menyebabkan deflasi pada bulan lalu tersebut.
Deflasi utamanya disebabkan oleh penurunan harga yang terjadi pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan tingkat deflasi sebesar 0,86 persen dan memberikan andil kepada deflasi sebanyak 0,22 persen. Dari kelompok pengeluaran ini, penurunan harga daging ayam ras paling dominan dalam menyumbang deflasi, yakni sebesar 0,09 persen.
Secara tahun kalender atau year to date (ytd) sejak Januari hingga Agustus 2020, tingkat inflasi mencapai sebesar 0,93 persen. Sedangkan tingkat inflasi dari tahun ke tahun atau year on year (yoy) dari Agustus 2020 ke Agustus 2019 adalah sebesar 1,32 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News