Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan penguatan tersebut terjadi setelah Amerika Serikat rebound setelah penurunan lima hari berturut-turut menjelang data inflasi yang dapat memengaruhi ekspektasi dari kemungkinan timeline untuk pengurangan stimulus the Fed.
Selain itu, kontrak berjangka naik di Jepang dan Hong Kong tetapi merosot di Australia, sementara kontrak Amerika Serikat naik tipis.
Harga komoditas batu bara naik 2,45 persen dan minyak kelapa sawit naik 0,98 persen sedangkan komoditas logam mayoritas turun seperti timah turun 0,24 persen dan nikel turun 3,38 persen.
"Secara sentimen IHSG berpotensi menguat," kata Lanjar dalam riset harian, Selasa, 14 September 2021.
Sementara jika ditinjau secara teknikal, lanjut Lanjar, pergerakan IHSG akan terkonsolidasi bertahan pada level support MA200 dikisaran 6.062. Kuatnya IHSG yang mampu bertahan pada level support akan menjadi signal positif pada perdagangan selanjutnya.
Lanjar juga bilang, indikator Stochastic dan RSI terkonsolidasi pada area middle dengan momentum yang bergerak bullish.
"Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi bergerak menguat diperdagangan hari ini dengan support resistance 6.063-6.144," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
