Meski begitu, ia menyebut dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 pemerintah tetap mengalokasikan anggaran vaksin. Bahkan pemerintah telah mencadangkan anggaran vaksin sekitar Rp36 triliun pada tahun depan.
"Memang disebutkan kemungkinan adanya vaksin mandiri. Namun kita tetap mencadangkan anggaran untuk pengadaan vaksin yang masih cukup signifikan Rp35 triliun sampai Rp36 triliun," kata dia dalam video conference, Rabu, 25 Agustus 2021.
Sri Mulyani menyebut, program vaksinasi tahun depan akan mengikuti situasi dan kondisi yang ada. Apalagi bila pandemi telah ditetapkan menjadi endemi, maka akan memunculkan pihak yang membutuhkan tambahan (booster) vaksin covid-19.
"Untuk mereka yang melakukan booster, maka kita memungkinkan untuk dibuka kemungkinan untuk vaksin mandiri. Pak Menkes nanti akan menentukan merknya apa saja," ungkapnya.
Tak hanya itu, ia mengungkapkan harga untuk vaksin berbayar juga nantinya akan ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Pemerintah pun melibatkan BPJS Kesehatan untuk mendata siapa yang perlu mendapat vaksin gratis, dan bisa ikut vaksin mandiri.
"Yang jelas meskipun ini mandiri dan berbayar sendiri ini nanti harganya akan ditetapkan kemenkes. Kita juga tentu akan terus memanfaatkan karena sekarang vaksinasi di track melalui aplikasi PeduliLindungi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News