Ia mengatakan, pemanfaatan teknologi dalam online trading membawa risiko dan konsekuensi tersendiri sehingga perlu kecermatan dalam mitigasi sehingga tidak menimbulkan kerugian sewaktu-waktu.
"Pelaku industri perlu melakukan mitigasi berbagai risiko yang mungkin akan timbul dari pemanfaatan teknologi termasuk dalam online trading di sektor pasar modal syariah," kata Ma'ruf dalam acara Sharia Investment Gaining Momentum In Indonesia Economic Recovery, Senin, 7 Desember 2020.
Sesuai dengan slogan pasar modal syariah yakni 'Berinvestasi yang Amanah', Ma'ruf menekankan bahwa para pelaku industri pasar modal syariah harus menyadari bahwa bisnis pasar modal merupakan bisnis yang berbasis kepercayaan. Oleh karena itu, kepercayaan masyarakat merupakan hal yang mutlak harus dijaga.
"Masyarakat sebagai investor harus dilindungi dan menjadi prioritas utama. Masyarakat juga harus mendapatkan edukasi dan literasi tentang bagaimana pemanfaatan layanan berikut risiko-risiko yang akan dihadapi," ujarnya.
Menurutnya, pelaku industri pasar modal syariah juga harus memperkuat infrastruktur sistem online trading dengan tata kelola yang baik. Sebab, kepastian keamanan sistem harus terus menjadi perhatian dan terus disempurnakan.
Lebih lanjut Ma'ruf menyampaikan untuk mewujudkan industri pasar modal syariah yang dapat berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian nasional, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan Roadmap Pasar Modal Syariah 2020-2024.
Ma'ruf pun berharap roadmap tersebut dapat diimplementasikan oleh pelaku industri pasar modal sehingga dapat berperan dan mendukung industri pasar modal syariah di Tanah Air agar terus berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
