Adapun porsi EBITDA mengalami peningkatan 160 persen menjadi sebesar USD249 juta dari USD96 juta di tahun lalu. BRPT juga mencetak pendapatan bersih sebesar USD726 juta di kuartal I-2021 atau meningkat dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar USD611 juta.
Direktur Utama BRPT Agus Salim Pangestu mengatakan, hasil kinerja keuangan di kuartal I-2021 mencerminkan pemulihan yang kuat dan melanjutkan tren positif di paruh kedua tahun lalu. Kinerja positif ini didorong oleh meningkatnya permintaan regional dan Indonesia untuk polimer dan bahan kimia hilir lainnya.
"Lalu, bisnis energi kami juga memberikan stabilitas pada pendapatan konsolidasi kami," ucap Agus Salim, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 11 Mei 2021.
Di bisnis panas bumi, pabrik Star Energy yang mencakup Wayang Windu, Salak, dan Darajat tetap mempertahankan operating rate pada angka 95 persen pada tiga bulan pertama di tahun ini. "Dengan obligasi sebesar USD1,1 miliar tahun lalu dalam rangka amortisasi bond, Star Energy diharapkan dapat terus memberikan tren positif untuk laba bersih perseroan," tuturnya.
Agus Salim menambahkan bahwa perseroan optimistis dan terus fokus pada keberlanjutan bisnis, serta keunggulan operasional. Hal tersebut dilakukan guna mempertahankan kinerja operasi yang dijalankan perseroan sambil terus meningkatkan kewaspadaan menghadapi pandemi covid-19.
"Kami secara proaktif mempromosikan tindakan pencegahan covid-19, seperti mencuci tangan, memakai masker, dan membangun kemampuan bekerja dari rumah secara maksimal," pungkas Agus Salim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
