Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BRI menyetujui aksi korporasi right issue dalam rangka pembentukan holding ultra mikro. Perseroan merencanakan penerbitan saham baru sebanyak 28,67 miliar seri B dengan nominal Rp50.
Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno K mengatakan, BRI memiliki investment thesis dan value proposition yang berbeda dengan aksi korporasi yang dilakukan perusahaan lainnya, termasuk aksi IPO yang santer akan banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan unicorn.
"Kita lihat bahwa kami memiliki investment thesis dan value proposition yang berbeda dengan teman-teman unicorn yang akan IPO," kata Viviana dalam konferensi pers virtual, Kamis, 22 Juli 2021.
Ia menjelaskan, dalam investment thesis, BRI telah menaruh target pertumbuhan perusahaan di masa depan dalam mengakselerasi bisnis mikro.
BRI menargetkan kurang lebih 45 persen komposisi mikro bisnis pada 2025. Hal itu akan terwujud dengan pembentukan ekosistem ultra mikro bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
"Dengan investment thesis yang baru ini, bersama Pegadaian dan PNM kita juga akan menyediakan layanan keuangan kepada para pengusaha ultra mikro dengan lebih terintegrasi dalam satu ekosistem, sehingga layanannya dapat end to end, dan proses pertumbuhan atau peningkatan kapabilitas dari nasabah atau pengusaha ultra mikro dapat dimonitor dengan baik," jelasnya.
Dari rencana tersebut, lanjut Viviana, tentunya juga akan berdampak positif pada harga saham dan kapitalisasi pasar perseroan dalam jangka panjang.
"Hal ini tentunya akan memberikan dampak yang positif kepada harga saham BRI terutama dalam jangka panjang karena tadi adanya peningkatan portofolio dari mikro bisnis BRI yang memang menjadi core competence BRI. Tentunya peningkatan harga saham ini akan meningkatkan market capitalization BRI," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
