Direktur UNTR Iwan Hadiantoro merinci, sebesar USD900 juta dialokasikan untuk jasa layanan pertambangan (mining services) bisnis perseroan.
"Seperti pembelian alat-alat baru untuk bekerja di sektor pertambangan sekitar USD800 juta-USD900 juta. Lalu kita spend di tambang emas kami mungkin USD150 juta, construction bisnis USD50 juta," jelas Iwan, saat pemaparan kinerja, di Menara Astra, Rabu, 5 Juli 2023.
| Baca juga: United Tractors Akuisisi 19,99% Saham Tambang Nikel NIC, Rogoh Kocek Rp9,39 Triliun! |
Dia mengungkapkan, untuk realisasi belanja modal sampai dengan semester I-2023 sudah mencapai sebesar sebesar USD325 juta. "Jadi, sampai akhir tahun, baru akan spend semuanya," tambah Iwan.
Selama 2023, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini menargetkan penjualan sebanyak 100 unit Komatsu HB365-1 atau excavator hybrid, yang penjualan excavator hybrid Komatsu ini telah mencapai 69 unit sampai Juni 2023 ini.
Pada 30 Juni 2023, perseroan telah menandatangani perjanjian pinjaman kepada anak usahanya PT Acset Indonusa Tbk (ACST) sebesar Rp325 miliar. Pinjaman tersebut diberikan dalam bentuk fasilitas bergulir (revolving) yang akan digunakan oleh ACST sebagai modal kerja (working capital), khususnya pelaksanaan proyek-proyek baru yang akan dilakukan oleh ACST.
Bunga yang diberlakukan dalam pinjaman tersebut adalah JIBOR +1,5 persen per tahun, dengan periode ketersediaan dana 36 bulan sejak tanggal perjanjian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
