Kontribusi terbesar berasal dari segmen kosmetik yang menyumbang penjualan paling besar, yakni tumbuh 73,51 persen yoy menjadi Rp51,21 miliar. Lalu, segmen jamu naik 71,24 persen yoy menjadi Rp595,23 miliar, dan lain-lain bertumbuh 25,58 persen ke Rp35,52 miliar.
Kenaikan penjualan ini juga seiring dengan meningkatnya beban pokok penjualan perseroan yang naik 20,64 persen menjadi Rp43,17 miliar pada kuartal I-2022. Pada periode yang sama di tahun lalu, beban pokok penjualan MBTO sebesar Rp35,78 miliar.
Selain itu, penyusutan beban juga terjadi pada beban penjualan dan pemasaran yang turun 18,03 persen yoy menjadi Rp16,48 miliar. Beban umum dan administrasi juga turun dari Rp19,13 miliar menjadi Rp16,78 miliar.
"Kami optimistis secara umum prospek kinerja MBTO di tahun ini dapat membaik seiring dengan perbaikan dari sisi penjualan bersih dan laba sebelum pajak. Ia menambahkan, manajemen MBTO akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan image brand antara lain Sariayu Martha Tilaar, Biokos, dan Rudy Hadisuwarno Cosmetics, rejuvinasi pada desain kemasan, inovasi, dan reformulasi produk, investasi pada media digital dan meningkatkan penjualan online, perbaikan di bagian manufaktur, rantai pasok, purchasing, hingga konsolidasi akuntansi keuangan," ujar Direktur Utama MBTO Bryan David Emil, saat paparan publik, Jumat, 29 Juli 2022.
| Baca juga: Ceruk Industri Kecantikan Menjanjikan, Anak Usaha MBTO Genjot Produk Lokal |
Pertajam strategi pemasaran
Selain itu, MBTO juga mempertajam strategi untuk pemasaran dan multidistributor yakni dengan Tiga Raksa, dan Penta Valent, serta yang terbaru dengan Dos Ni Roha (DNR). MBTO juga berusaha memperkuat penjualan melalui PT Tara Parama Semesta (TPS) yang mengelola gerai Martha Tilaar Shop (MTS) dan penjualan online, serta unit usaha PT Cedefindo (anak perusahaan MBTO) yang bergerak di bidang contract manufacturing.MTS merupakan gerai yang menargetkan pasar kelas menengah atas dengan varian produk perseroan yang lebih banyak dibanding gerai-gerai independen, sekaligus berfungsi sebagai customer experience centre bagi para konsumen. Hingga saat ini perseroan memiliki sembilan gerai MTS dan empat shop in shop.
Di sisi lain, PT Cedefindo merupakan perusahaan toll manufacturing dengan mekanisme resource sharing yang memproduksi kurang lebih 80 persen peredaran indie brand di pasar Indonesia. Tak hanya indie brand, beberapa perusahaan nasional dan multinasional. juga mempercayakan produksi produk-produk mereka kepada PT Cedefindo. Berpengalaman sejak 1981, PT Cedefindo terus mempertahankan dan meningkatkan existing client maupun klien baru baik lokal ataupun multinasional.
Target 2022
Dengan strategi-strategi tersebut, MBTO merencanakan untuk mencapai target net sales 2022 sebesar Rp416 milliar yaitu bertumbuh sebesar 97,15 persen dibanding net sales 2021 dengan antara lain melakukan efisiensi di COGS dari 68,33 persen di 2021 menjadi 63,23 persen di 2022.Lalu biaya pemasaran dan penjualan dari 38,21 persen di 2021 menjadi 22,78 persen di 2022, sehingga Earning Before Interest Depreciation (EBITDA) dari minus Rp66 milliar di 2021 menjadi positif Rp28 miliar di 2022, operating profit Rp7 miliar di 2022 dari minus Rp99 miliar di 2021.
"Sementara profit after tax dari minus Rp148 milliar di 2021 menjadi minus Rp15,353 milliar di 2022, sehingga hampir semua rasio keuangan di 2022 jauh membaik dibandingkan 2021," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id