"Berdasarkan catatan kami, dengan memperhitungkan jumlah pipeline pencatatan saham saat ini, diperkirakan pada Jumat, 5 Agustus 2022, total perusahaan tercatat yang mencatatkan saham di BEI menembus angka 800," kata Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna, dikutip Rabu, 3 Agustus 2022.
Nyoman menjelaskan, pencapaian ini juga tidak terlepas dari dukungan dan kebijakan dari pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BEI dan self-regulatory organization (SRO) lainnya dalam rangka membuat kondisi pasar modal yang kondusif pada masa yang dinamis.
Sebelumnya pada 2020, total perusahaan tercatat yang mencatatkan saham telah mencapai angka 700 perusahaan. Sehingga pencapaian yang akan diperoleh pada akhir pekan nanti diharapkan sebagai tonggak awal BEI ke depan untuk menjadi Bursa yang paling aktif di ASEAN.
"Pada 2021, BEI merupakan Bursa di ASEAN dengan pencatatan saham baru terbanyak selama empat tahun berturut-turut," imbuhnya.
Adapun sampai dengan 1 Agustus 2022 masih ada 32 calon perusahaan tercatat yang berada dalam antrian untuk mencatatkan sahamnya di BEI.
Tren positif di pasar modal telah dimanfaatkan oleh para pelaku pasar modal dan pemangku kepentingan termasuk para pemilik perusahaan dalam melakukan pendanaan sesuai kebutuhan dan strategi internal perusahaan masing-masing.
"Momentum pemulihan ekonomi nasional juga turut mendorong korporasi dalam melakukan penggalangan dana melalui pasar modal Indonesia, baik melalui IPO maupun rights issue," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
