Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, banjirnya dana asing di pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya berasal dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp3,81 triliun. Di pasar saham, modal asing juga turut menambah banjirnya pasar keuangan domestik sebanyak Rp2,21 triliun.
"Selama 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 27 April 2023, nonresiden beli neto Rp60,73 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp13,63 triliun di pasar saham," ujar Erwin dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Minggu, 30 April 2023.
Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima turun ke level 93,67 basis poin (bps) per 27 April 2023 dari 94,53 bps per 21 April 2023. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
Baca juga: Menteri Bahlil Dinilai Optimalisasi Realisasi Investasi Kuartal I |
Rupiah terus 'pukul' dolar AS
Banjirnya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik tersebut membuat nilai tukar rupiah semakin beringas melawan dolar AS. Mata uang Garuda tersebut menguat signifikan dan berhasil merangsek masuk ke level Rp14.600 per USD.
Seperti diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.
Adapun mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan Jumat, 28 April 2023, nilai tukar rupiah terhadap USD berada di level Rp14.674 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 32 poin atau setara 0,22 persen dari posisi Rp14.706 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp14.664 per USD. Rupiah bahkan naik hingga 35 poin atau setara 0,24 persen dari Rp14.699 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp14.661 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik sebanyak 90 poin dari Rp14.751 per USD di perdagangan sebelumnya.
Terkait hal tersebut, Erwin menekankan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. "Serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," tegasnya.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News