Sederet Upaya Pemerintah Tangkal Penyebaran Omicron

Jakarta: Pemerintah mengambil langkah cepat dalam merespons perkembangan penyebaran varian Omicron yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Sejumlah kebijakan diambil demi menangkal lonjakan kasus covid-19 seperti yang pernah terjadi akibat varian Delta di pertengahan tahun lalu.
 
Lalu, apa saja kebijakan yang diambil oleh pemerintah?

1. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali tetap dijalankan untuk periode dua minggu ke depan mulai 4 hingga 17 Januari 2022.

Hal ini sesuai dengan hasil evaluasi yang telah dilakukan dalam seminggu terakhir setelah masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
 
Perkembangan kasus aktif per 2 Januari 2022 adalah sebesar 4.382 kasus atau 0,1 persen dari total kasus, di bawah rata-rata global yang sebesar 10,53 persen. Apabila dibandingkan kondisi puncak pada 24 Juli 2021, persentasenya turun 99,23 persen. Sementara, kasus konfirmasi harian sebanyak 174 kasus atau sudah turun 99,69 persen dari puncaknya pada 15 Juli 2021.

"Angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Indonesia yakni 0,98, dan angka Rt semua pulau berada di bawah satu (laju penularan terkendali)," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Ratas Evaluasi PPKM, Rabu, 5 Januari 2022.

2. Pemerintah juga sedang mempersiapkan program vaksin booster atau dosis ke-3.

Saat ini penyelesaian Peraturan Presiden (Perpres) dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)/Kepmenkes (KMK) dan diharapkan akan segera dimulai pada 12 Januari 2022.
 
Hingga kemarin, jumlah masyarakat Indonesia yang disuntik vaksin covid-19 dosis pertama maupun kedua terus bertambah. Total 114.565.936 orang telah menerima vaksin lengkap atau dosis dua. Sementara itu, sebanyak 549.536 orang mendapatkan penyuntikan vaksin covid-19 dosis satu.

3. Bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) telah disiapkan pintu masuk dari berbagai tempat.

Untuk perjalanan udara disiapkan melalui di Bandara Soekarno-Hatta, Juanda, dan Sam Ratulangi, sedangkan untuk perjalanan laut melalui Pelabuhan Batam, Tanjung Pinang, dan Nunukan, serta untuk perjalanan darat melalui PLBN Aruk, Entikong, dan Motaain.
 
Sedangkan, untuk tempat karantina sudah disiapkan 25 wisma/rusun dan 16 hotel dengan total 28.087 tempat tidur sebagai tempat karantina terpusat yang dibiayai pemerintah di pintu masuk kedatangan, dengan rincian yaitu pintu masuk udara 23.830 tempat tidur, laut 2.990 tempat tidur, dan darat 1.267 tempat tidur.
 
"Untuk masa karantina, akan dilakukan perubahan lamanya waktu karantina menjadi 10 hari dan tujuh hari," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News