"Walaupun jumlah dividen yang dibagikan mengalami penurunan dari tahun lalu, kami tetap akan membagikan dividen tunai di tengah situasi pandemi sebagai wujud komitmen kami untuk meningkatkan shareholders value," kata Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso dalam keterangan resminya, Rabu, 9 Juni 2021.
Benny menjelaskan setelah dipotong sebesar lima persen atau sebesar Rp2,9 miliar sebagai cadangan wajib, sebanyak Rp43,9 miliar atau sebesar 75 persen dialokasikan sebagai saldo laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan. "Ini sangat diperlukan di tengah krisis pandemi covid-19 seperti saat ini," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PP Presisi Rully Noviandar menambahkan, berkat strategi sustainability growth, perseroan berhasil menghadapi tantangan pandemi covid-19.
Adapun strategi tersebut ialah inovasi, peningkatan kapabilitas di konstruksi (structure work) maupun non-konstruksi (jasa pertambangan), serta menekankan kembali pentingnya sustainability development melalui inisiatif 'green contractor'.
Rully menjelaskan bahwa pengembangan jasa pertambangan merupakan bagian strategi perusahaan untuk melakukan klasterisasi lini bisnis guna tumbuh lebih dinamis.
Perusahaan melakukan klasterisasi kapabilitas yang dimiliki menjadi konstruksi yang terdiri atas civil work & structure work, serta non konstruksi yang terdiri atas production plant, rental alat berat, dan jasa pertambangan.
"Dasar kami melakukan klasterisasi adalah pemanfaatan resources dan asset agar lebih optimal serta perolehan pasar/proyek yang lebih fleksibel. Diharapkan dengan strategi tersebut, PP Presisi dapat terus tumbuh di tengah pandemi covid-19," tutup Rully.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
