Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, dari total perusahaan tersebut mayoritas adalah perusahaan beraset skala besar, dengan jumlah 18 perusahaan.
Lalu perusahaan beraset skala menengah dan kecil masing-masing tujuh dan empat perusahaan.
"Hingga 19 September 2022, terdapat 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham Bursa Efek Indonesia (BEI)," kata Nyoman kepada wartawan, Selasa, 20 September 2022.
| Baca juga: OJK Harap Jumlah Emiten Profit Semakin Banyak |
Berdasarkan sektor bisnisnya, Nyoman merinci paling banyak berasal dari sektor teknologi yaitu sebanyak lima perusahaan.
Lalu sektor konsumer siklikal, transportasi dan logistik, serta kesehatan masing-masing empat perusahaan.
Kemudian sektor konsumer non siklikal sebanyak tiga perusahaan. Selanjutnya, sektor energi, finansial industrial masing-masing dua perusahaan.
Selain itu, sektor material dasar, infrastruktur, serta properti & real estat masing-masing satu perusahaan.
"Dari 29 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, beberapa diantaranya menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun, antara lain pada sektor energi, teknologi, dan finansial," jelasnya.
Adapun nama-nama perusahaan yang masih dalam pipeline belum dapat disampaikan, sampai dengan perusahaan tersebut mendapatkan izin publikasi dari OJK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
