"Sementara itu, total aset meningkat sebanyak 46,5 persen secara tahun ke tahun (yoy) menjadi Rp24,0 triliun, atau naik 9,3 persen dibandingkan dengan total aset di akhir 2022," sebut Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 27 April 2023.
Ia menambahkan sebagian besar portofolio pembiayaan berdasarkan jenis asetnya masih berasal dari pembiayaan kendaraan roda empat, yakni mengambil porsi hingga 67,5 persen dengan nilai piutang yang dikelola atau managed receivables sebesar Rp15,2 triliun dari total Rp22,5 triliun.
Komposisi piutang yang dikelola terbesar lainnya selain pembiayaan kendaraan roda empat adalah pembiayaan alat berat dan mesin 12,8 persen, pembiayaan kendaraan roda dua 12,5 persen, dan sisanya pembiayaan properti, pembiayaan berbasis syariah, serta pembiayaan dari anak usaha yang berkontribusi sebesar 7,2 persen terhadap piutang yang dikelola.
Baca: Indonesia Berpotensi Jadi Lokomotif Dedolarisasi via Keketuaan ASEAN 2023, Apa Untungnya? |
Sementara itu, pendapatan tercatat Rp1,6 triliun sepanjang kuartal satu atau tumbuh 39,0 persen yoy. Di sisi lain, biaya operasional tercatat Rp1,0 triliun atau naik 46,8 persen yoy sejalan dengan peningkatan kegiatan operasional perusahaan guna mendukung pertumbuhan piutang selama satu tahun terakhir.
"Dengan demikian, laba sesudah pajak meningkat sebesar 28,5 persen yoy dengan nilai Rp508,8 miliar. Nilai ini merupakan pencapaian laba bersih per kuartal tertinggi perusahaan," tuturnya.
Per 31 Maret 2023, rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) terpantau rendah di bawah posisi satu persen, yakni level bruto 1,06 persen dan neto 0,43 persen dengan cakupan penyisihan 3,8 kali. Piutang pembiayaan bersih terkumpul Rp21,4 triliun atau meningkat 45,0 persen dibandingkan dengan periode kuartal satu tahun lalu.
"BFI Finance terus melanjutkan tren positif di 2023 ini, dan kami optimistis dapat melanjutkan tren dengan tetap menjaga kualitas aset yang baik dan pencadangan yang memadai, sambil melanjutkan proses transformasi bisnis dan mitigasi risiko melalui tata kelola yang baik," pungkas Sudjono.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News