"Teknologi ini tentunya kita yakini memberikan manfaat yang begitu besar secara keseluruhan kepada pembangunan bangsa kita ini. Yang tadinya daerah-daerah tidak bisa di-served (dilayani) produk dan services jasa keuangan, sekarang ini bisa dengan mudah dilakukan," ujar Wimboh, dalam webinar Opportunities, Challenges, and Impacts of Utilizing New Technologies in Strengthening the AML/CFT Regime, Rabu, 23 Februari 2022.
Wimboh menaruh perhatian besar terhadap perkembangan teknologi, karena dapat mengubah perilaku dan kehidupan masyarakat. Selain bermanfaat bagi masyarakat, kehadiran teknologi juga mendorong para pelaku usaha untuk meningkatkan layanan secara lebih efisien.
"Para pebisnis juga dapat mengeksplorasi teknologi digital ini untuk kepentingan yang lebih efisien, meng-create profit, meningkatkan services (layanan) yang lebih bagus, dan harga yang murah," tuturnya.
Menurutnya, keberadaan teknologi digital di tengah masyarakat merupakan komitmen pemerintah dalam menghadirkan penyediaan akses internet secara menyeluruh. Hal tersebut penting dilakukan agar bisa memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara.
OJK dari awal telah menyatakan komitmennya untuk mendukung kehadiran inovasi digital di sektor keuangan. Bahkan, otoritas telah menerbitkan regulasi bagi penyedia jasa keuangan untuk memanfaatkan perkembangan teknologi digital.
"Ini sudah sampaikan komitmen kami pada Bali Fintech Agenda pada saat Annual Meeting World Bank dan IMF pada 2018 kita berkomitmen mendukung perkembangan teknologi baru. Termasuk didalamnya adalah pengawasan terhadap APU-PPT (Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme)," pungkas Wimboh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
