Dikutip dari keterbukaan Bursa Efek Indonesia, Kamis 2 Juli 2020, pendapatan MAPI pada kuartal tiga tahun ini sebesar Rp4,7 triliun atau naik dari capaian kuartal tiga tahun sebelumnya sebesar Rp4,6 triliun. Kenaikan pendapatan diikuti dengan kenaikan beban usaha yang menyebabkan laba usaha turun. Beban usaha mencapai Rp1,98 triliun atau naik dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp1,910 triliun. Laba usaha pun turun drastis dengan mencapai Rp161 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp286 miliar.
Tak hanya itu, beban keuangan naik drastis dari Rp63 miliar menjadi Rp139 miliar. Kerugian kurs mata uang asing mencapai Rp19,5 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp6,7 miliar. Bagian laba rugi bersih asosiasi bersama juga mencatat kerugian sebesar Rp11,5 miliar. Akibatnya laba sebelum pajak mencapai Rp1,9 miliar atau turun drastis dari tahun sebelumnya sebesar Rp218 miliar.
Nah, yang sedikit menyelamatkan kinerja emiten ritel ini adalah manfaat pajak penghasilan yang sebesar Rp25,4 miliar atau naik dari beban sebesar Rp51,2 miliar pada tahun sebelumnya. Hal ini membuat laba bersih sebesar Rp27,3 miliar atau anjlok dari tahun sebelumnya sebesar Rp166 miliar.
Selain itu utang MAPI naik drastis dengan mencapai Rp12,2 triliun dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp6,5 triliun. Sedangkan ekuitas perusahaan turun dari Rp7,370 triliun menjadi Rp7,111 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
